Widget HTML Atas

5 Tren Baru di Media Sosial Yang Perlu di Ketahui

5 Tren Baru di Media Sosial Yang Perlu di Ketahui


5 Tren Baru di Media Sosial Yang Perlu di KetahuiLedakan media sosial global yang sedang terjadi saat ini, nampaknya belum menunjukkan akan adanya tanda-tanda meredup. Ini tidak lagi berbicara mengenai platform sosial yang sudah mapan seperti Facebook dan Twitter, namun kita bicara tentang banyak jaringan media sosial yang mendapatkan daya tarik di ruang digital dan menyebabkan gelombang di antara pemasar dan brands.

Kita ambil beberapa contoh platform media sosial yang merubah tren media sosial saat ini. TikTok, sebagai platform media sosial berbasis video ini merupakan pemain baru, namun popularitasnya semakin meledak, atau YouTube sebagai saluran utama bagi para penggemar platform video, atau Instagram yang telah menyempurnakan formatnya untuk fokus pada konten video pada tahun 2022. Lalu apakah dengan pergeseran dalam demografi media sosial sebagai platform mulai menarik khalayak yang lebih besar dan menawarkan lebih banyak potensi untuk beriklan?.

Sepanjang tahun 2022 kedepan, Berdasar data statistik diperkirakan jumlah pengguna media sosial di seluruh dunia akan mencapai 3,9 miliar dan tumbuh menjadi 4,4 miliar pada tahun 2025. Berdasar data tersebut menjadikan media sosial akan banyak mendapatkan perhatian bagi banyak brand untuk menampilkan konten dan merek mereka. Hal ini tentu menciptakan peluang besar untuk membangun pencarian baik organik maupun iklan berbayar.

Lalu, apa sih yang mejadi tren penting media sosial bagi B2C maupun B2B di tahun 2022 ini?. sebelum masuk pembahasan yang lebih jauh silahkan kamu baca artikel yang sudah saya tulis sebelumnya dengan judul Trend Sosial Media Marketing Tahun 2022Pada postingan kali ini saya menjelaskan 'Tren baru media sosial yang perlu di ketahui' ini adalah 5 tren utama yang harus diperhatikan dan direncanakan untuk tahun 2022 ini, di antaranya adalah:

  1. Pemasaran TikTok (TikTok Marketing)
  2. Perdagangan sosial yang lebih mudah
  3. Strategi pemasaran berbasis influencer
  4. Munculnya iklan YouTube
  5. Pembuatan video instagram

Apa saja yang perlu diperhatikan dari kelima tren media sosial tersebut untuk diterapkan dalam bisnis kita. Berikut adalah penjelasanya:

1. Pemasar Tidak Boleh Mengabaikan Kekuatan TikTok

Apakah kamu seorang pemasar B2C ataupun B2B, pastinya kamu pernah mendengar tentang TikTok atau bahkan mungkin kamu sudah menggunakan sosial media yang satu ini. Jadi, apakah kamu sudah pernaj menggunakannya dalam aktivitas pemasaran kamu atau pernahkah kamu melakukan eksperimen dengan membuat konten di platform ini?. Jika ternyata jawaban kamu belum, itu berarti kamu telah mengabaikan kekuatan TikTok, dan ini bisa menjadi kesalahan besar di tahun 2022 ini.

Menurut Apple App Store Awards 2021, TikTok merupakan aplikasi gratis yang paling banyak diunduh, kemudian disusul oleh YouTube dan Instagram. Dan ternyata orang-orang tidak hanya mengunduh aplikasi TikTok saja, akan tetapi mereka juga menghabiskan anggaran untuk iklan TikTok, sehingga tidak heran jika pendapatan jaringan TikTok melonjak menjadi $535 juta pada Quartal 2 tahun 2021.

pertumbuhan pendapatan tiktok
Pertumbuhan TikTok




Menurut Pakar Digital Marketing dari Digital Marketing Institute, Alison Battisby yang juga seorang Konsultan Media Sosial di Avocado Social, Menurutnya potensi iklan di aplikasi TikTok baru akan tumbuh di tahun 2022 ini. “TikTok telah lama menunggu untuk menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan di dunia. Ini bukan hanya tren untuk melakukan rutinitas joget-joget semata atau konten pembuat tantangan (challenge), Namun lebih dari itu, aplikasi ini bisa dijadikan cara yang sangat menarik untuk menjangkau audiens millenial dengan sangat cepat, dengan dengan anggaran yang minimal.”

Daya tarik TikTok bagi brand dan content creator ada pada algoritmenya dan potensinya untuk menjadi viral. Video di TikTok dimasukkan ke dalam algoritme dengan cara yang sangat adil (fair). Jika dibandingkan dengan platform lain seperti Instagram. TikTok tidak melihat seberapa banyak pengikut yang kamu miliki, atau sudah berapa lama akun yang sudah kamu buat, TikTok hanya melihat kualitas konten yang kamu buat. Jadi, jika konten video kamu disukai oleh banyak orang, maka konten kamu tersebut akan ditampilkan diberanda sehingga konten yang kamu berpotensi menjadi viral di platform.

TikTok juga menyediakan ruang untuk bereksperimen. Salah satu contoh, Jaringan restoran Chipotle mereka berfokus pada konten yang dibuat oleh karyawannya, sementara brand selalu melakukan inovatif produk, Disney menyoroti Disneyland melalui video turnya dan konten eksklusif di belakang layar. Ada juga pelaku bisnis yang hanya fokus membuat banyak konten yang menyenangkan tanpa memerlukan banyak perencanaan.

Menurut Battisby, sudah saatnya brand untuk duduk dan memperhatikan saja, terutama pada penggunaan fitur TikTok Shopping online dengan Shopify pada tahun 2022. Pemasar bisa melihat bahwa mereka bisa menjangkau lebih banyak orang di TikTok daripada di Instagram, twitter atau Facebook. Jadi, ini sudah jelas akan bisa meningkatkan hasil bagi sebuah brand.

2. Social Commerce Akan Menjadi Mulus

Melalui audiens yang terikat di media sosial, hal tersebut bisa menjadi keterbatasan bagi banyak pemasar yang menganggap bahwa pelanggan atau audiens mereka tidak bisa melakukan pembelian melalui platform atau aplikasi. Dan kenyataanya sampai saat ini memang konsumen mengklik tag atau foto yang pada akhirnya diarahkan ke website atau landing page untuk melakukan proses pembelian. Namun untuk sekarang, teknik dan sistem pemasaran model tersebut sudah mulai berubah!.

Tahun 2022 ini, platform media sosial akan melihat hasil dari perubahan besar yang mereka buat agar bisa memungkinkan pelanggan membeli di jaringan mereka. Masih menurut Battisby.“TikTok telah bermitra dengan Shopify, Instagram membuat pengembangan dengan area belanja mereka, YouTube meningkatkan tag yang dapat dibeli di video, dan kamu juga bisa berbelanja di Pinterest,”.

Melalui perubahan besar yang dilakukan oleh platform media sosial beserta jaringanya, yang meyediakan dan menanamkan fitur-fitur pada platform untuk memudahkan penggunanya, sehingga memungkinkan bagi mereka untuk melakukan transaksi dalam satu interaksi internal. Bagi brand-brand yang bisa berpikir lebih cerdas, pastinya mereka akan memanfaatkan fitur-fitur ini untuk mereka bisa menampilkan halaman toko mereka di platform.

Menurut data dari eMarketer, perdagangan sosial (social commerce) di Amerika Serikat diprediksikan akan mencapai hampir $80 miliar pada tahun 2025. 

Pertumbuhan perdagangan sosial di Amerika

Jadi apa yang bisa kamu lakukan sebagai seorang pemasar untuk bisa menciptakan pengalaman bagi pelanggan tanpa harus menimbulkan gesekan dan bagaimana caranya untuk memastikan produk atau layanan kamu bisa menonjol di jaringan media sosial?.

Secara teknis kamu bisa melakukan posting dengan mempersiapkan materi konten yang tidak hanya mengandalkan satu foto saja, namun usahakan agar mempersiapkan tiga, empat, atau lima gambar berbeda per produk untuk tiap postingan produk. Atau kamu juga bisa  menambahkan deskripsi yang mempunyai kata kunci di toko Instagram kamu. Atau bisa juga bagi yang mempunyai kemampuan atau anggaran yang cukup, maka bisa membuat koleksi Instagram dan mengumpulkan saran melalui hadiah (give away).

Tips lainnya agar sepenuhnya bisa memanfaatkan kekuatan perdagangan sosial di tahun 2022 adalah:

  • Jadilah 'manusia' saat menanggapi pertanyaan dengan menawarkan rekomendasi, tautan, atau kode diskon
  • Pikirkan tentang berkolaborasi dengan influencer untuk mempromosikan produk menggunakan tag yang dapat dibeli
  • Konsultasikan analitik kamu untuk menentukan kinerja dan kesenjangan dalam pengalaman pelanggan
  • Bereksperimenlah dengan format konten dan pesan untuk menentukan dan melibatkan audiens kamu

3. Pemasaran berbasis Influencer Bisa Membantu Membangun Orisinilitas

Dalam 4 tahun sejak 2016 menurut laporan The State of Influencer Marketing 2022 sektor pemasaran berbasis influencer atau Influencer Marketing telah berkembang, dari $1,7 miliar menjadi $13,8 miliar, dan pada tahun 2022, angka itu diproyeksikan meningkat sebesar 19 persen menjadi $16,4 miliar.

CEO The Digital Marketing Institute, Ken Fitzpatrick mempercayai bahwa peran influencer marketing akan menjadi lebih mainstream. Ini adalah sesuatu dimana brand masih belum memanfaatkanya sampai saat ini. Namun hal ini terlihat akan digunakan secara meningkat. Khususnya, mengenai bagaimana influencer bersinggungan dengan konten video B2B dan B2C. Hal ini tentunya akan menjadi bagian yang lebih teratur dari bauran pemasaran untuk brand atau merek, dibandingkan dari yang sebelumnya.

Pemasaran influencer bisa sangat kuat untuk sebuah merek. Kuncinya adalah dengan memilih influencer yang tepat yang bukan hanya sekedar membantu mendorong kesadaran merek (brand awareness) namun juga mereka mempunyai keselarasan dengan produk atau layanan bisnis kamu. Ini tidak harus melibatkan anggaran besar dan nama-nama terkenal, kamu bisa memilih mikro-influencer (dengan pengikut antara 1.000 sampai 10.000 pengikut) saya rasa ini sudah cukup untuk membuat kehebohan konten kamu.

Sebagai contoh kasus sebuah merek kecantikan modern, Glossier. Dengan pasukan 500 brand ambasador, Brand melihat pengguna secara rutin berbagi gambar kecantikan dan produk favorit mereka. Hal ini bisa memberikan keaslian terhadap merek dan berfokus terhadap kepuasan.

Pemasaran berbasis influencer


Cara yang tepat untuk memanfaatkan influencer media sosial adalah dengan menyesuaikan jadwal konten dengan kalender media sosial 2022. Dengaan begitu kamu bisa mengetahui momen atau peristiwa apa yang sedang tren dan relevan dengan bisnis kamu, sehingga kamu bisa mempromosikan bersama dengan influencer, misalnya bertepatan dengan Hari Bumi, Hari Buruh Internasional, atau Hari ibu, atau hari-hari besar keagamaan.

Pada akhirnya, pemasaran berbasis influencer hanya akan berhasil jika kamu melakukan riset dan menemukan influencer yang benar-benar mengusung orisinilitas atau keaslian dan 'Realitas' bagi Merek atau brand kamu.

4. Periklanan YouTube Menawarkan Aliran Pendapatan Baru

Pada kuartal terakhir di tahun 2021 lalu, pendapatan iklan YouTube mengalami kenaikan sebesar 26 persen atau sebesar $8,6 miliar dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan yang signifikan ini disebabkan oleh meningkatnya pengiklan TV konvensional, iklan merek, dan iklan tanggapan langsung (direct response ads).

Sebagai media berbasis platform video, YouTube memberikan peluang besar bagi para pemasar yang ingin mendorong kesadaran merek (brand awareness). Menurut CEO YouTube, Susan Wojcicki, format baru platform ini yaitu YouTube Shorts, melihat akan ada 5 triliun tampilan YouTube Sort pada tahun 2022, ini menguji cara baru bagi para pembuat konten (content creator) untuk menghasilkan uang melalui kesepakatan konten merek dan NFT (non-fungible tokens).

Secara historis banyak para pemasar (marketer) yang enggan memposting konten di YouTube karena mereka menngira bahwa konten video yang diupload haruslah video yang memiliki kualitas bagus, sehingga mereka menggap video pendek tidak berdampak apa-apa. 

Lalu bagaimana jika kamu sebagai pelaku bisnis UKM yang tidak memiliki anggaran kreatif yang besar?. Mungkin kamu akan merasa terkendala saat harus membuat konten video yang bagus. Namun hal tersebut bukan berarti kamu harus berhenti memproduksi konten video. Perlu diketahui bahwa YouTube saat ini telah banyak berinvestasi dalam pengotomatisasian fitur sehingga banyak alat yang disediakan Google yang bisa memungkinkan kamu membangun aset video dengan cepat dan siap untuk digunakan sebagai iklan in-stream.

Hal ini tentunya membuka peluang iklan bagi kelompok pengiklan yang lebih besar di tahun ini. YouTube saat ini telah dipindahkan menjadi sebuah funnel. Jika dulu YouTube ini dimanfaatkan sebagai branding atau kesadaran merek, namun saat ini seiring dengan besarnya investasiyang di gelontarkan, Maka YouTube saat ini sudah bisa di gunakan untuk mendorong tindakan, sehingga  sekarang YouTube memiliki banyak daya tarik. Banyak bisnis retail telah sukses besar hanya beberapa bulan saja menggunakan iklan YouTube untuk mendorong penjualannya.

5. Pembuatan Video Instagram Akan Meledak

Pada tahun 2021, CEO Instagram mengumumkan bahwa mereka akan mengubah strategi mereka untuk bersandar pada lebih banyak konten berbasis video. Sehingga atas perubahan yang mereka lakukan tersebut Platform media sosial yang semula berbasis foto dan gambar, saat ini berkembang dengan penambahan fitur diaplikasi, termasuk Reels dan integrasi IGTV dan feed ke dalam satu produk yang disebut Video Instagram.

Perubahan ini sebagai respon instagram, karena Instagram memperhatikan bahwa audiens mereka merespons konten video dengan baik dan ingin beralih dari yang dikenal sebagai aplikasi berbagi foto, menjadi aplikasi hiburan besar. Instagram juga sangat menyadari akan kepopuleran TikTok yang semakin berkembang lewat aplikasi berbagi videonya, hal ini tentunya bisa menjadi kompetitor yang akan sulit di taklukan jika Instagram tidak segera merespon perubahan.

Akibat dari perubahan fitur yang ada pada Instagram, maka munculah format video baru yang mereka coba tawarkan untuk penggunanya seperti, membuat cerita lebih panjang dan menambahkan lebih banyak efek di Reel. Ada juga opsi untuk mengkonversi sorotan (highlight) Instagram Stories menjadi klip Reel, dan masih banyak format iklan video yang tersedia untuk dibeli di Pengelola Iklan Facebook (Facebook Ads Manager).

Iklan video instagram

Ada banyak potensi di tahun 2022 dan kedepanya, sebagai jaringan, beriklan di YouTube masih relatif murah dibandingkan dengan saluran media sosial lainnya. Jadi, buatlah strategi pemasaran melalui YouTube, lalu kembangkan saluran kamu, dan dapatkan iklannya!. Sehingga saat kamu memikirkan strategi Instagram untuk tahun 2022, itu harus mengarah pada konten video. Kamu perlu memikirkan bagaimana kamu bisa mengintegrasikan lebih banyak video, lebih banyak Reel, lebih banyak cerita, lebih banyak hadiah ke dalam feeds Instagram kamu.

Tingkatkan Pemasaran Media Sosial Anda di Tahun 2022

Seperti yang sudah kamu lihat diatas, kamu menemukan banyak hal yang terjadi dalam pemasaran media sosial (social media marketing) tahun ini. Ada perkembangan baru yang menarik di YouTube dan Instagram, serta kepopuleram TikTok. Hal ini tentunya menghadirkan peluang baru untuk menggunakan konten video dan sebagai pilihan dalam strategi periklanan.

Adanya kerjasama dan kemitraan baru dengan lintas platform perdagangan seperti Shopify, ini berarti bahwa transaksi untuk saat ini sudah bisa dilakukan di dalam aplikasi media sosial untuk menawarkan pengalaman berbelanja tanpa terjadinya gesekan. Bukan hanya itu saja, iklan berbasis influencer juga terus berkembang dan masih menjadi cara yang ampuh untuk menjaga keterhubungan dengan audiens kamu melalui cara-cara yang bermakna.

Jadi sekaranglah waktu yang tepat untuk kamu melakukan beberapa tren pemasaran media sosial B2C dan B2B. Ini untuk memastikan agar kamu mendapatkan hasil maksimal dari aktivitas sosial kamu di tahun 2022.

Tidak ada komentar untuk "5 Tren Baru di Media Sosial Yang Perlu di Ketahui"