Widget HTML Atas

Cara Memulai Bisnis Freelancing Tahun 2023

cara memulai bisnis freelance

Cara Memulai Bisnis Freelance Tahun 2023 - Menggunakan jasa freelancer atau pekerja lepas bagi sebagian bisnis menjadi alternatif yang dirasa cukup efisien dan menguntungkan untuk diterapkan. Hal ini tentunya menciptakan peluang besar bagi orang-orang yang memiliki skill dan keahilian tertentu untuk mendapatkan pekerjaan sambilan yaitu dengan menjadi freelancing, yang tidak menutup kemungkinan akan menjadi karir mandiri yang berkelanjutan.

Alasan banyak bisnis atau perusahaan mempekerjakan pekerja lepas salah satunya adalah pajak yang lebih sedikit, gaji karyawan yang lebih rendah, tidak harus memberikan layanan kesehatan, tidak perlu memikirkan jaminan sosial mereka, tidak perlu memberikan pesangon dan tentu juga tidak membutuhkan banyak space ruang kantor. Itulah beberapa alasan mengapa banyak perusahaan mencari freelancer untuk membantu mengembangkan bisnis mereka. 

Bagi Kamu yang memiliki keahlian tertentu dan berminat menjadi para pekerja lepas, ada begitu banyak situs web pekerjaan lepas yang bagus yang menyeydiakan informasi proyek-proyek pekerjaan terkait  permintaan saat ini. 

Berdasarkan studi terbaru oleh University of Phoenix yang mewawancarai 1.600 orang dewasa dengan usia di bawah 30 tahun menemukan bahwa 63% dari mereka yang berada di usia 20-an baik yang sudah memiliki bisnis sendiri maupun yang berencana melakukannya bisnis dalam waktu dekat. Dari mereka yang belum menjadi pengusaha, 55% menyatakan ingin menjadi pengusaha nantinya.

Lalu, bagaimana jika Kamu ingin menjadi pekerja lepas yang berhasil, tanpa harus berpatokan pada usia. Memulai karir sebagai pengusaha?. Yups.., betul, memilih untuk memulai bisnis sebagai freelancing adalah salah satu bisnis sampingan yang paling memungkinkan dan realistis yang bisa Kamu lakukan dengan tetap mempertahankan pekerjaan utama Kamu.

Mungkin hampir semua diantara kita saat ini memiliki tagihan yang wajib dibayar, dan kita semua juga mempunyai hutang yang tidak langsung hilang begitu saja dalam semalam saat kita memutuskan untuk mengejar impian kita. Jikapun kita memilih untuk menjadi seorang pengusaha, tentunya kita akan dihadapkan pada kewajiban dan tanggung jawab besar yang harus dikeluarkan sebagai operasional perusahaan..

Pada postingan ini saya akan menccoba memberikan panduan dari awal sampai akhir, bagaimana membangun atau memulai bisnis freelance tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama. Saya harap Kamu tetap membaca postingan ini agar kamu lebih paham bagaimana menjalankan bisnis freelance Kamu. Berikut ini tahapan tentang bagaimana memulai bisnis freelance.

10 Langkah untuk Memulai Bisnis Freelance Tanpa Meninggalkan Pekerjaan Utama

Sebelum Kamu memulai bisnis freelance, Kamu harus memahami dulu dengan benar mengapa Kamu ingin memulai freelancing ini. Setelah Kamu memiliki tujuan gambaran yang lebih besar dalam pikiran, bagaimana memanfaatkan keterbatasan waktu,  maka itu akan menentukan tingkat kesuksesan Kamu dalam bisnis freelancing.

1. Tetapkan Tujuan Kamu

Tanpa tujuan yang jelas dan tidak bisa diukur, Kamu akan menghadapi kesulitan besar dalam mencapai tujuan yang Kamu inginkan. Berikut adalah pertanyaan untuk menggali tujuan Kamu: 

  • Apakah tujuan akhir Kamu, menggunakan freelancing sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan di samping pekerjaan utama Kamu?
  • Apakah Kamu ingin menjadi fulltime sebagai freelancer karena manfaat gaya hidup menjadi bos bagi diri sendiri?
  • Atau, apakah Kamu ingin menggunakan freelancing sebagai batu loncatan untuk akhirnya mencapai tujuan yang berbeda secara keseluruhan?

Terlepas dari apapun tujuan utama Kamu, Kamu perlu membuat pertanyaan tersebut diatas harus lebih jelas dan tegas. Inilah sesuatu yang disepakati oleh semua pengusaha sukses di dunia ketika berbicara tentang memulai bisnis dengan sukses.

Silahkan luangkan waktu Kamu untuk memikirkan peluang atau bisnis freelance apa yang sekiranya bisa Kamu pertimbangkan untuk mengambil bisnis freelance ini. Apakah Kamu ingin, menjadi penulis lepas, desainer lepas, freelance web developer, atau apapun itu yang menjadi skill dan passion kamu. Pastikan keputusan itu adalah langkah yang tepat yang bisa meningkatkan Kamu menuju pencapaian tujuan yang lebih besar.

Hanya dengan memiliki kejelasan yang tepat terkait keinginan Kamu menjadi bisnis freelance dengan mulai menetapkan tujuan jangka pendek maka itu akan membawa Kamu, menuju bisnis freelance Kamu menjadi sukses.

Salah satu contoh hal terpenting dalam menetapkan tujuan bisnis freelance, dan bagaimana menetapkan tujuan tersebut menjadi sesuatu hal yang bermakna yang akan mendorong Kamu. 

Misalkan tujuan besar Kamu adalah menjadi seorang freelancer yang benar-benar mandiri. Maka Kamu akan menetapkan jam kerja sendiri, memutuskan dengan siapa Kamu ingin bekerja, dan mengambil semua keputusan dalam bisnis Kamu. Lalu, bagaimana cara Kamu mencapai tujuan tersebut?

Kamu perlu meningkatkan pendapatan freelance kamu secara berkelanjutan dan sehat sehingga Kamu pada akhirnya bisa memutuskan berhenti dari pekerjaan fulltime kamu tanpa takut kamu berpikir dari mana gaji berikutnya. Setidaknya Kamu harus mencapai pendapatan sampingan 75% dari gaji yang Kamu terima dari pekerjaan full-time Kamu, sebelum mempertimbangkan berhenti untuk mengejar bisnis freelance secara full-time.

Mulai dari target pendapatan freelance Kamu, berdasarkan pengeluaran hidup Kamu, toleransi risiko, dan harapan realistis tentang seberapa lama tabungan Kamu bisa menopang Kamu, sekarang Kamu dapat memperkirakan secara kasar berapa banyak klien yang Kamu butuhkan (dan berapa biaya yang harus Kamu kenakan kepada mereka), sebelum mencapai titik di mana Kamu akan meninggalkan pekerjaan harian Kamu untuk menjadi pekerja freelance secara full-time.

Tujuan utama dari pekerja freelance adalah untuk Kebebasan, fleksibilitas, dan penghasilan yang lebih tinggi itulah tujuan utama bekerja freelance. Memiliki kendali atas waktu dan proyek yang diambil, meningkatkan kualitas hidup, serta mencapai keseimbangan kerja-hidup adalah motivasi kuat untuk menjalani karier freelance.

2. Temukan Niche yang Menguntungkan

Okay saya asumsikan Kamu adalah seorang freelancer desainer grafis secara profesional, yang setidaknya Kamu telah mengembangkan keterampilan Kamu dengan Adobe Illustrator & Photoshop serta software designer lainnya untuk mengerjakan proyek-proyek dari klien Kamu nantinya. Kamu harus tetap memperdalam keterampilan kamu di waktu luang Kamu. Lalu bagaimana dengan pesaing?. 

Jelas, nantinya akan ada banyak pesaing dalam industri Kamu yang bersedia menawarkan tarif yang jauh lebih rendah daripada tarif yang Kamu tetapkan. Ada orang-orang dari seluruh dunia dengan biaya hidup yang lebih rendah yang selalu bersedia menerima pekerjaan dengan bayaran lebih rendah daripada Kamu. Lepaskan pikiran untuk bersaing dalam harga sebagai freelancer, sekarang juga.

Bekrerja yang berbasis dari rumah atau Work From Home itu tidak sama dengan bekerja sebagai seorang freelancer. Kompetitor sebagai seorang freelancer sangat besar terutama dengan kehadira situs penyedia freelancer seperti Fiverr, Upwork, atau situs freelancer lainnya sudah memiliki banyak pilihan pekerja lepas dengan harga rendah. Catatan tambahan: sangat tidak direkomendasi untuk mencantumkan layanan Kamu pada salah satu website tersebut, kecuali jika Kamu memang benar-benar membutuhkannya.

Dengan Kamu meluangkan waktu untuk menemukan niche yang menguntungkan untuk bisnis freelance Kamu (seperti halnya yang Kamu pilih misalkan, untuk menulis blog tentang sesuatu yang kamu kuasai), Kamu harus aktif untuk mencari industri dan jenis klien yang menghargai kualitas pekerjaan Kamu. Dan ketika Kamu berada dalam komunitas yang bersaing dalam kualitas, maka Kamu akan bisa mengubah cara Kamu menjual layanan Kamu. Kamu akan bersaing berdasarkan nilai, bukan sekedar harga.

Mungkin bisa dipertimbangkan juga, misal saat Kamu menerima setiap proyek design grafis, pilihlah untuk fokus hanya pada desain infografis untuk blog startup, atau menulis eBook untuk perusahaan teknologi perusahaan. Pilihlah area yang benar-benar menarik bagi Kamu, dan fokuslah untuk menjadi desainer terbaik dalam ruang yang terbatas tersebut. Itu akan menjadi cara bagi Kamu untuk benar-benar menemukan niche sampingan yang tepat. Setelah Kamu membangun keterampilan Kamu pada tingkat di mana Kamu bisa dengan percaya diri menetapkan harga premium, maka berarti Kamu sudah siap memulai bisnis freelancer dan mencari klien ideal.

Setelah Kamu menjadi tak tergantikan pada niche Kamu, maka Kamu bisa membangun platform untuk mengembangkan bisnis freelance ke arah manapun yang Kamu inginkan kedepanya. Daripada harus stres memikirkan tentang bagaimana mencapai langkah 0 hingga 100, lebih baik jalani freelancing satu langkah kecil pada satu waktu. Kemajuan melahirkan kemajuan pada pekerjaan sampingan Kamu.

3. Identifikasi Target Klien Kamu

Ini sama pentingnya dengan menemukan niche yang menguntungkan bagi Kamu yaitu dengan menarik tipe klien yang tepat untuk bisnis freelance Kamu. Saat Kamu baru memulai bisnis freelance Kamu, tidak apa-apa untuk mengambil pendekatan yang lebih luas dalam mencari beberapa klien. Buatlah beberapa asumsi awal tentang siapa yang ingin dijadikan target bisnis freelance Kamu, sasarlah mereka terlebih dahulu, dan setelah bekerja dengan beberapa dari mereka, Kamu nantinya akan memiliki gambaran yang cukup jelas apakah Kamu ingin terus mengejar klien serupa.

Sempurnakanlah profil klien target Kamu seiring waktu untuk mencocokan hanya dengan dua jenis bisnis yang sangat spesifik. Startup teknologi dengan pertumbuhan tinggi dan pengaruh bisnis dengan merek pribadi yang sudah mapan. Kenapa harus mempersempit fokus bisnis freelance? ini dikarenakan untuk menemukan cara yang lebih baik sesuai tipe klien yang serupa ini, dan keduanya bergerak dalam lingkaran yang serupa yang menghasilkan referensi.

Mungkin ini agak sulit dilakukan di awal, karena itu berarti menolak banyak tawaran. Namun, proses menyempitkan fokus pada target klien Kamu, hal ini akan membantu Kamu mencapai hasil yang jauh lebih baik untuk jangka panjang. Begitu Kamu memiliki beberapa klien yang menjadi loyalis layanan Kamu, momentum akan benar-benar meningkat. Setidaknya ini lah yang dilakukan oleh Caroline Beaton. Ia berhasil mencapai kesuksesan saat memulai bisnis freelancenya.

Okay kembali ke fokus kita untuk bersaing berdasarkan nilai, bukan harga, segala hal yang Kamu lakukan yang berkaitan dengan bisnis freelance Kamu – terutama ketika Kamu memiliki waktu luang yang sangat terbatas, maka Kamu harus mengarah pada kemampuan Kamu untuk memberikan hasil berkualitas tertinggi bagi klien Kamu. Buatlah klien Kamu puas dan berhasil, dengan bergitu maka mereka akan menjadi kekuatan penjualan Kamu.

Tujuan dari bisnis yang ingin Kamu capai adalah dengan membangun otoritas atau kepercayaan sehingga pada akhirnya Kamu akan dianggap sebagai sumber daya yang paling diandalkan bagi jenis klien tertentu. Jika Kamu berhasil melakukannya, maka Kamu bisa membuka pertumbuhan bisnis secara organik dan nyata.

Jika Kamu berhasil menarik dengan baik ide bisnis Kamu ke niche yang lebih sempit (terpilih dengan baik), maka target klien Kamu akan dengan cepat memutuskan bahwa Kamu adalah orang terbaik untuk membantu menyelesaikan proyek mereka. Dan di atas segalanya, ini adalah jalan untuk menetapkan tarif premium tanpa ada keraguan saat Kamu pertama kali menawarkan harga.

Untuk menentukan jenis target klien terbaik saat Kamu memulai bisnis freelance, sebaiknya tanyakan pada diri sendiri tiga pertanyaan berikut:

  • Kira-kira bisnis mana yang akan menganggap layanan Kamu bisa memberikan manfaat untuk mereka?
  • Bisnis mana yang mampu membayar harga yang sesuai dengan harga yang Kamu tetapkan untuk berdasarkan target penghasilan Kamu?
  • Siapa pembuat keputusan dalam bisnis-bisnis ini, dan apa yang bisa Kamu pelajari tentang demografi dan minat mereka? Apakah Kamu bisa menemukan cara untuk terhubung dengan mereka secara personal?

Ketika Kamu memiliki semua informasi ini, Kamu akan berada pada posisi yang baik untuk membuat email yang langsung mengena pada inti kebutuhan klien-klien terseut. Kamu akan bisa terhubung dengan mereka dan menawarkan layanan secepatnya.

Dengan target klien Kamu, tim startup yang lebih kecil dan para pendiri dengan brandnya sendiri, mereka bisa langsung berhubungan dengan Kamu karena afinitas pribadi Kamu terhadap startup, dan secara alami akan mengikuti gaya Kamu dalam strategi blogging dan strategi pemasaran konten. Karena pekerjaan portfolio Kamu secara langsung bisa diterapkan pada apa yang mereka lakukan, mereka juga memulai dengan lebih percaya diri bahwa Kamu akan mampu menghasilkan hasil yang serupa untuk bisnis mereka.

4. Strategi Penetapan Harga untuk Layanan Kamu

Berbicara terkait tentang menetapkan harga yang tepat untuk bisnis freelance Kamu sebelum Kamu memulainya. Sebaiknya kamu merancang sebuah infografis yang akan bisa membantu Kamu melalui proses menentukan tarif per jam dari bisnis freelance Kamu.

Untuk melihat apakah tarif Kamu bisa mencapai tujuan penghasilan dan tingkat pengeluaran Kamu, Kamu bisa menggunakan tool atau alat bantu. Ada banyak tool di luar sana yang bisa Kamu gunakan untuk memastikan bahwa Kamu menetapkan harga yang tepat untuk membiayai gaya hidup yang ingin Kamu jalani, namun sebaiknya Kamu memulai dengan memikirkan perkembangan yang berbeda dalam menentukan strategi tarif.

Yang perlu Kamu ingat adalah, Kamu perlu menetapkan harga berdasarkan nilai yang Kamu berikan, bukan berdasarkan apa yang Kompetitor Kamu kenakan.

Jangan biarkan orang lain menentukan syarat-syarat yang sudah Kamu tentukan untuk nilai Kamu. Karena itu bukanlah inti dari memulai bisnis freelance.

Konsultan pemasaran digital Neil Patel mencatat banyak pelajaran yang telah dia pelajari saat menjalankan bisnis lepas SEO di blognya—bahkan sebelum dia belajar cara menghasilkan uang dengan blog secara lebih pasif. Salah satu pelajaran yang paling menonjol adalah semakin tinggi harga yang kita tetapkan, semakin sedikit keluhan dari klien. Karena dengan cerdas ia memilih klien target yang memiliki anggaran besar, ia tahu bahwa mereka jauh lebih bersedia mengeluarkan uang demi mendapatkan kembali uang tersebut melalui investasi pada layanan Kamu.

Sementara pada sisi lain, klien yang lebih kecil seringkali tidak memiliki banyak anggaran yang bisa digunakan, dan oleh karena itu tidak bisa menanggung kerugian yang besar jika proyek tidak memberikan hasil yang besar.

Ini tidak berkaitan dengan masalah harga, harga Kamu mungkin terlalu tinggi (atau bisa juga terlalu rendah) untuk jenis klien yang Kamu targetkan, tetapi jika Kamu menyelesaikan pekerjaan rumah Kamu dan memutuskan kepada siapa Kamu akan menawarkan layanan Kamu, Kamu akan menjual apa yang tepat bagi klien Kam – dengan harga yang dapat mereka justifikasi.

Bisnis freelance, semacam menulis ide-ide artikel blog yang berisi penelitian mendalam untuk klien-klien Kamu, ini akan menjadi salah satu motivasi awal bagi Kamu untuk belajar bagaimana cara memulai sebuah blog. Sebagian besar konten website memiliki panjang artikel antara 1.500 hingga 2.500 kata per artikel, dan dirancang untuk mendapatkan peringkat yang baik pada hasil pencarian organik, yang sangat berharga bagi kebanyakan bisnis. 

Karena pekerjaan freelancer sebagai blogger akan melibatkan lebih dari sekadar menulis judul, membuat artikel, dan distribusi strategis serta meningkatkan lalu lintas setelah konten dipublikasikan, Kamu harus memberikan nilai tambahan yang lebih besar bagi klien-klien Kamu dibandingkan dengan "penulis atau blogger" lainnya. Untuk nilai tambahan tersebut, Kamu bisa menetapkan harga mulai dari $500 per artikel (ditambah distribusi) dan meningkat secara signifikan berdasarkan persyaratan dan tambahan lainnya.

Jangan menetapkan harga terlalu tinggi dari nilai Kamu, artinya Kamu jangan menerapkan harga yang tinggi padahal kualifikasi Kamu tidak sesuai dengan harga. Tetapi sebaliknya juga jangan pernah menghargai rendah apa yang Kamu lakukan bagi klien-klien Kamu.

Banyak pebisnis akan mempekerjakan seseorang untuk membantu proyek mereka, jadi ini hanya masalah bagaimana Kamu menunjukkan kepada mereka bahwa Kamulah orang yang tepat untuk membantu bisnisnya. Harga menjadi kekhawatiran sekunder, jika mereka sudah yakin bahwa Kamu adalah orang layak untuk pekerjaan tersebut. 

Ingatlah bahwa Kamu tidak akan menjadi orang yang sempurna untuk setiap klien, dan ingatlah bahwa cukup hanya dengan menunjukkan Kamu mengerti semua bahasa bisnis dan istilah industri dalam niche Kamu bukanlah tanda otoritas.

5. Membuat Portfolio Berkualitas Tinggi di Website

Sebagai titik awal, mari kita pahami tujuan memiliki website portofolio, pada dasarnya. Ini seringkali menjadi kesan pertama bagi calon klien tentang Kamu, gaya Kamu, karya Kamu, dan klien (atau perusahaan) yang pernah memperkerjakan Kamu sebagai freelancer. Kamu perlu secara efektif mengkomunikasikan layanan yang Kamu tawarkan dan untuk siapa layanan tersebut. Selain itu, Kamu perlu menjual diri Kamu tentang mengapa Kamu adalah orang terbaik untuk jenis pekerjaan tersebut.

Sebagai seorang freelancer Kamu perlu portfolio, dan untuk menghasilkan portfolio yang baik kamu harus melakukan hal-hal berikut agar benar-benar efektif dalam menjual layanan Kamu:

  • Komunikasikan spesialisasi Kamu & tampilkan contoh-contoh karya Kamu.
  • Tuliskan informasi kontak Kamu & tunjukkan kepribadian Kamu.
  • Highlight keterampilan, pendidikan, dan prestasi relevan Kamu.
  • Tampilkan testimoni (meskipun dari rekan kerja atau bos sebelumnya ketika Kamu baru memulai).
  • Selalu perbarui untuk menunjukkan perkembangan Kamu, klien baru, dan contoh karya yang diperbarui.

Saat Kamu mengembangkan website portofolio Kamu, temukan freelancer lain yang sama dengan bidang Kamu dan dapatkan inspirasi dari mereka untuk membantu Kamu menemukan bagaimana mereka memposisikan diri, merumuskan proposisi nilai mereka, dan membangun bisnis mereka. 

6. Buatlah Contoh Seperti Yang Ada Pada Website Portfolio

Jika Kamu ingin agar website Kamu berfungsi sebagai halaman tujuan untuk menunjukkan keahlian Kamu. Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan hal tersebut adalah dengan secara rutin kamu mempublikasikan konten, gambar, atau video baru (tergantung pada media konten yang Kamu kerjakan). Sehingga dengan demikian akan mengesankan bagi taret klien Kamu. 

Setelah Kamu memahami apa yang dibutuhkan oleh klien Kamu, buatlah contoh konten tersebut, seolah-olah Kamu telah disewa untuk membuatnya - untuk website Kamu sendiri.

Cara terbaik untuk menjual jasa Kamu adalah dengan menunjukkan kepada klien Kamu bahwa Kamu bisa memenuhi apa yang mereka butuhkan. Selain itu, cara ini juga akan membuat proyek mereka menjadi lebih mudah ketika Kamu memiliki portfolio yang bisa dijadikan inspirasi.

Ketika Kamu sudah memutuskan menjalankan bisnis freelance, maka kamu harus konsisten setidaknya sekali dalam sebulan, Kamu harus mempublikasikan posting blog yang sangat detail dengan lebih dari 4.000 kata tentang topik yang berkaitan dengan tema blog untuk target klien sebagai pembaca. Dimana informasi postingan blog Kamu memberikan manfaat lebih bagi mereka. 

Tidak ada yang kebetulan dalam memilih kerjasama dengan klien. Biasanya yang akan dilakukan oleh calon klien mereka akan melihat beberapa posting Kamu untuk melihat seberapa banyak keterlibatan yang Kamu dapatkan, mengamati gaya percakapan Kamu, sehingga mereka akan mendapatkan gambaran tentang bagaimana Kamu bisa bekerja dengan mereka dan audiens target mereka.

Misalkan Kamu adalah seorang web design, website portofolio Kamu harus sangat hati-hati dikurasi karena semua hal tentang yang tercantum merupakan representasi dari apa yang akan Kamu bangun untuk klien Kamu. Jika Kamu adalah seorang penulis, maka posting blog Kamu harus mencerminkan kualitas karya yang akan Kamu buat untuk semua orang yang bekerja dengan Kamu. Dan jika Kamu adalah seorang desainer, hal yang sama juga berlaku, pastikan gambar yang ditampilkan di website Kamu mewakili gaya yang ingin Kamu ciptakan untuk klien Kamu nantinya.

7. Pilih Klien Pertama Kamu dengan Bijak

Dikarenakan Kamu memiliki waktu yang sangat terbatas untuk mencari klien baru (yang benar-benar mengerjakan pekerjaan untuk mereka) saat Kamu memulai bisnis freelance, Kamu harus bisa mendapatkan keuntungan maksimal dari klien-klien yang Kamu dapatkan. Baik dari segi keuangan maupun membangun portofolio.

Jumlah klien dan portfolio yang terbatas sudah cukup bagi klien kamu untuk melihat potensi kamu kedepannya. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang yang Kamu pilih untuk bekerjasama harus ditonjolkan di website Kamu. Mungkin, Kamu tidak ingin terlalu memikirkannya karena kebingungan dalam pengambilan keputusan, tetapi luangkanlah waktu beberapa menit untuk memikirkan apakah setiap klien potensial yang Kamu pertimbangkan akan membantu Kamu mencapai tujuan Kamu atau tidak.

Akan menjadi suatu nilai tambah juga bagi Kamu jika bisa bekerja dengan sangat sistematis untuk melacak prospek klien freelance Kamu dengan menggunakan tool CRM terbaik untuk pengembangan bisnis kecil (dan freelancer).

Biasanya untuk permulaan bisnis freelance, mempertahankan 2 klien saja sudah cukup. Ini perlu Kamu lakukan, lebih karena Kamu harus bisa mengalokasikan waktu freelance yang terbatas Kamu kepada dua klien yang paling potensial tersebut.

8. Sebut Nama Klien Potensial Pada Konten Kamu

Untuk mendapat pekerjaan remote di internet tidak akan selalu memberikan hasil instan. Kamu tetap akan menghadapi kesulitan pada saat menjalankan proses membangun reputasi pada industri yang Kamu bidik, untuk itu Kamu memerlukan referensi atau rekomendasi dari orang lain yang akan memberi tahu tentang diri Kamu.

Itulah pentingnya mengapa Kamu harus selalu menyebut atau mention salah satu brand dalam setiap konten blog yang Kamu buat. Kamu bisa menyebutkan secara teratur merek, perusahaan, dan individu, karena siapa tahu mungkin saja diantara mereka-mereka yang Kamu sebutkan dalam konten Kamu bisa menjadi calon klien Kamu nantinya. 

Meskipun Kamu belum sepenuhnya siap menerima klien baru, atau bahkan belum memenuhi syarat untuk mendapatkan kesepakatan besar dengan mereka, tapi tidak ada salanya bagi Kamu untuk membangun hubungan baik dan membuat nama Kamu dikenal oleh orang yang tepat di perusahaan yang menjadi target Kamu.

Jika Kamu berencana membuat konten selanjutnya untuk blog atau website Kamu dalam beberapa minggu mendatang, maka buatlah daftar perusahaan yang sesekali ingin Kamu tampilkan pada website atau blog Kamu. Setelah postingan Kamu terbitkan dan menyebut nama mereka, selanjutnya luangkan beberapa menit untuk menghubungi mereka dan memberi tahu mereka tentang postingan Kamu.

9. Belajar Cara Pitching

Pitching merupakan proses untuk memperkenalkan proyek yang bisa Kamu kerjakan kepada klien atau target Kamu. Jika Kamu akan memulai pekerjaan freelance, Kamu harus tahu bagaimana cara menawarkan diri Kamu sendiri, karena ini merupakan modal yang sangat penting untuk keberlanjutan bisnis freelancer Kamu ke depan.

Tidak peduli seberapa hebat Kamu mengusasai bidang Kamu, namun jika Kamu tidak bisa menjual diri Kamu maka hal tersebut akan sia-sia. Jika Kamu ingin berhasil dalam bisnis freelance Kamu maka Kamu harus bisa mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan Kamu agar klien-klien Kamu mau membayar atas keterampilan Kamu.

Langkah-langkah melakukan Picthing

  • Penelitian yang Mendalam: Lakukan penelitian menyeluruh tentang klien potensial Kamu. Pahami industri mereka, tujuan mereka, dan tantangan yang mereka hadapi. Hal ini akan membantu Kamu menyusun pitch yang relevan dan menarik bagi mereka.

  • Pemahaman Diri dan Nilai Kamu: Identifikasi keahlian, pengalaman, dan nilai yang dapat Kamu tawarkan kepada klien. Jelaskan dengan jelas apa yang membedakan Kamu dari pesaing dan mengapa klien harus memilih Kamu.
  • Mempersonalisasi Pitch: Sesuaikan pitch Kamu untuk setiap klien potensial. Sertakan rincian dan contoh konkret yang relevan dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Kamu telah berinvestasi dalam memahami mereka secara khusus.
  • Menonjolkan Manfaat: Fokus pada manfaat yang akan diterima klien dari kerja sama dengan Kamu. Gambarkan bagaimana solusi atau layanan Kamu akan mengatasi masalah mereka, meningkatkan efisiensi, atau meningkatkan keuntungan mereka.
  • Komunikasi yang Jelas dan Singkat: Sampaikan pitch Kamu dengan jelas, ringkas, dan langsung ke intinya. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari jargon teknis yang mungkin membingungkan klien.
  • Bukti Kredibilitas: Sertakan referensi, testimoni, atau contoh pekerjaan sebelumnya yang relevan untuk membangun kepercayaan klien terhadap kemampuan Kamu.
  • Tindak Lanjut: Setelah melakukan pitching, jangan lupakan tindak lanjut yang proaktif. Tanyakan apakah klien memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tambahan, dan jadwalkan pertemuan atau presentasi lanjutan jika diperlukan.
  • Praktik dan Refleksi: Teruslah berlatih dan memperbaiki pitching Kamu melalui pengalaman dan umpan balik. Evaluasi apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan dalam presentasi Kamu.

Dengan mempelajari dan menerapkan langkah-langkah ini, Kamu bisa meningkatkan kemampuan pitching Kamu dan memikat klien potensial untuk memilih Kamu sebagai mitra kerja mereka. 

Dasar-dasar penyusunan Proposal Bisnis Freelance

Berikut adalah dasar-dasar dalam menyusun proposal bisnis freelance yang efektif agar bisa memenangkan project klien:

  • Buatlah surat pengantar yang kuat (covering letter) memalui email elevator pitch yang memberikan nilai yang besar dan menunjukkan bahwa Kamu telah melakukan penelitian.
  • Pertegas diri Kamu bahwa Kamu memiliki kelebihan-kelebihan yang bisa dijual.
  • Persiapkan hal-hal yang tidak terduga agar bisa memprediksi dan menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin muncul.
  • Gunakan sampel pekerjaan yang relevan dan proyek-proyek sebelumnya untuk menunjukkan keahlian Kamu.
  • Gunakan tata letak yang menarik secara visual untuk proposal Kamu.

10. Pisahkan Pekerjaan Utama dengan Pekerjaan Freelance

Di atas segalanya, penting untuk diingat bahwa pekerjaan utama Kamu (sumber pendapatan pokok) tetap harus menjadi prioritas utama Kamu. Jangan melakukan apa pun yang bisa mengganggu pekerjaan pokok Kamu, karena Kamu masih membutuhkannya untuk memenuhi kebutuhan Kamu sehari-hari. Sambil Kamu mengembangkan bisnis freelance Kamu di sela-sela waktu luang. 

Berikut ini adalah hal-hal yang bisa Kamu lakukan agar Kamu bisa menghindari pemecatan (dan digugat) saat memulai bisnis freelance Kamu. Ada banyak hal yang perlu dihindari, saat Kamu menjalankan bisnis freelance disela-sela waktu longgar saat Kamu masih harus menjalankan pekerjaan utama, berikut adalah hal-hal yang perlu kamu hindari:

  • Hindari melanggar kontrak atau perjanjian yang telah Kamu tandatangani dengan employer Kamu.
  • Jangan mengerjakan pekerjaan freelance Kamu selama jam kerja perusahaan (serius..!!, JANGAN lakukan hal ini).
  • Jangan menggunakan sumber daya perusahaan, komputer, atau alat blogging berbayar dari kantor tempat Kamu bekerja untuk mengerjakan proyek freelancer Kamu.
  • Dan banyak lagi hal-hal yang perlu Kamu hindari, yang sekiranya bisa mengganggu antara pekerjaan utama Kamu dengan pekerjaan Freelance Kamu

Sekarang setelah Kamu memahami bagaimana cara memulai bisnis Freelance, selanjutnya adalah alasan mengapa Kamu harus memiliki bisnis sampingan sebagai seorang Freelancer khususnya bagi Kamu para Millenial. Ini akan menjadi salah satu keputusan bisnis terbaik buat Kamu, dan ini adalah bisnis sampingan yang paling memungkinkan yang bisa Kamu jalani sesuai skill dan passion Kamu.

Saran saya, agar siapa pun yang ingin memulai bisnis freelancer atau beralih menjadi konsultan lepas, Jangan langsung melepas pekerjaan utama kalian, mulailah mengembangkan pekerjaan freelance sambil tetap bekerja full-time di tempat kerja Kamu sekarang, tentunya dengan professional dan tidak merugikan keduanay baik pekerjaan full-time kamu maupun pekerjaan sampingan kamu (freelancer).

Mengapa Kamu Harus Menjalankan Bisnis Freelance Sambil Bekerja Full-Time

1. Menguji Kemandirian Tanpa Stres

Kamu harus memiliki pendapatan yang tetap sebelum Kamu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan full-time Kamu, kecuali jika Kamu mau merelakan tabungan yang cukup besar untuk menopang diri Kamu saat menjalankan bisnis freelance atau startup Kamu.

Kamu harus bisa mengambil risiko yang terukur, artinya, Kamu perlu mendapatkan pendapatan setidaknya sebesar pekerjaan Kamu saat ini, atau mendekatinya (aturannya adalah bahwa bisnis sampingan Kamu harus bisa menghasilkan 75% dari pendapatan pekerjaan full-time Kamu), sehingga Kamu bisa mengambil keputusan untuk berhenti dan fokus sepenuhnya pada pekerjaan freelancer Kamu, itulah yang harus Kamu pikirkan sebelum mempertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan full-time.

Dengan menghabiskan waktu 10-20 jam/minggu untuk mencari klien bisnis freelancer dan bekerja pada proyek-proyek mereka, Kamu akan mendapatkan gambaran yang sangat jelas tentang seberapa banyak pekerjaan yang bisa Kamu kerjakan dalam menjalankan bisnis sendiri. Yang paling penting, ketika Kamu masih memiliki pekerjaan full-time, Kamu akan bisa menyempurnakan semua praktik bisnis tanpa stres karena pendapatan.  karena Kamu masih memiliki pekerjaan utama untuk itu.

2. Menambah Pendapatan 

Salah satu keuntungan utama dari bisnis freelance yang Kamu jalankan disela-sela waktu luang dari pekerjaan utama Kamu adalah pendapatan tambahan. Seberapa besar pendapatan Kamu dari bisnis sampingan atau freelance tentu akan menjadi kebanggan tersendiri buat Kamu. Saat Kamu secara bertahap mengalami peningkatan pendapatan sebagai pekerja freelance dan mendapatkan lebih banyak klien, disarankan agar Kamu menyimpan 100% penghasilan dari bisnis freelance baru Kamu. 

Sebelum Kamu memulai, pastikan untuk membuka rekening baru sebagai tempat Kamu menerima pembayaran dari klien Kamu. Ini sangat penting karena beberapa alasan. Kamu akan dengan jelas melacak berapa pendapatan bulanan yang dihasilkan oleh bisnis freelance Kamu, uang akan berada di rekening terpisah yang tidak membuat Kamu tergoda untuk menggunakannya, dan Kamu bisa membangun jaring pengaman untuk menghadapi hal-hal tersulit nantinya.

3. Membangun Keahlian Kamu

Salah satu alasan penting dalam menjalankan bisnis freelance saat Kamu masih bekerja adalah Kamu bisa memperkaya pengalaman dan keahlian dengan cepat, Kamu bisa menemukan kekuatan Kamu dan mengasah keterampilan Kamu dalam keadaan yang bisa Kamu kendalikan. Kamu tidak perlu terburu-buru dalam mengerjakan proyek dari klien Kamu. 

Sebaliknya, Kamu hanya fokus memberikan pekerjaan yang berkualitas tinggi walaupun jumlah proyek yang Kamu dapatkan cuma sedikit, dan itu akan membantu Kamu untuk terus meningkatkan keahlian profesi Kamu. Jika misalkan Kamu sebagai seorang penulis, tentunya Kamu mengetahui pentingnya mengikuti tren dan secara rutin berlatih keterampilan menulis. Baik saat Kamu menulis untuk website sendiri maupun untuk proyek klien freelance, Kamu bisa berlatih dan terus perbaiki skill, setiap hari.

Meskipun para ahli belum sepakat terkait jumlah jam latihan yang diperlukan untuk menjadi ahli dalam suatu bidang, akan tetapi semakin banyak waktu yang Kamu habiskan untuk menyempurnakan keterampilan dan mengembangkan gaya pribadi  Kamu sendiri, itu akan semakin baik. 

Berdasarkan studi baru-baru ini dilakukan di Princeton menunjukkan bahwa jumlah latihan yang disengaja yang seseorang dapatkan mungkin tidak berkorelasi dengan hasil kinerja sejauh yang sebelumnya dipikirkan. Walaupun demikian, tentunya Kamu akan mendapatkan manfaat yang besar jika bekerja sesuai keterampilan Kamu.

Memulai bisnis freelance

4. Menyusun Strategi Penentuan Harga

Saat pertama kali Kamu menjalankan bisnis freelance, tentunya akan ada banyak orang yang cenderung meremehkan nilai jasa kamu dan menetapkan standar yang sangat rendah. Hal ini mungkin saja benar, karena mereka mencoba menetapkan tarif berdasarkan "nilai pasar" atau yang sebanding dengan orang lain untuk bidang yang sama. 

Kamu perlu menentukan harga jasa Kamu bukan hanya berdasar nilai pasar, tapi tentukan harga Kamu berdasarkan nilai yang Kamu berikan. Saat Kamu mengajukan penawaran untuk proyek freelance, selalu mulailah dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pasaran. Fokuslah pada bagaimana mengkomunikasikan seberapa besar nilai yang akan Kamu berikan kepada klien. 

Pastikan juga Kamu mengambil durasi yang tepat untuk merencanakan seberapa lama proyek yang akan Kamu selesaikan. Disamping menetapkan nilai untuk jasa Kamu, tentukan juga biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis freelance kamu sendiri. Gaji $35/jam di pekerjaan Kamu sepanjang hari tentunya tidak sama dengan mematok tarif sebesar $35/jam untuk layanan pekerja freelance.

Sekarang, karena Kamu akan segera menjadi pekerjaa freelance, sudah saatnya untuk memaahami dan mengenal semua pajak baru, biaya, pengeluaran, dan biaya hidup yang akan segera ditanggung oleh Kamu. Sekarang pemberi kerja sudah tidak lagi mensubsidi biaya-biaya tersebut.

5. Membangun Personal Branding Sendiri

Membangun merek pribadi atau personal branding merupakan langkah penting dalam memulai bisnis freelance. Ini melibatkan menciptakan citra yang konsisten dan menonjol yang mewakili Kamu dan layanan yang Kamu tawarkan. Mengapa ini penting? Karena personal branding yang kuat akan membantu Kamu membedakan diri dari pesaing dan menarik perhatian klien potensial.

Pertama-tama, pikirkan tentang nilai-nilai, kepribadian, dan keahlian khusus yang ingin Kamu sampaikan melalui personal branding Kamu. Buatlah pesan yang unik dan mudah diingat yang mencerminkan siapa Kamu dan apa yang Kamu tawarkan. Pastikan pesan ini terpancar melalui semua saluran komunikasi Kamu, termasuk website, media sosial, dan materi pemasaran.

Selanjutnya, perhatikan tampilan visual merek pribadi Kamu. Pilihlah elemen desain yang mencerminkan identitas dan kepribadian Kamu. Ini mencakup pemilihan warna, logo, dan tata letak yang konsisten. Pastikan juga bahwa situs web dan profil media sosial Kamu dirancang dengan baik dan mudah dinavigasi.

Selain itu, manfaatkan konten untuk membangun personal branding Kamu. Tulis artikel blog, buat video, atau siarkan podcast yang relevan dengan bidang Kamu. Ini akan membantu Kamu membangun otoritas dan menghubungkan dengan audiens target Kamu. Jadilah aktif di platform media sosial dan ikuti komunitas terkait dengan industri Kamu.

Ingatlah bahwa personal branding Kamu adalah tentang membangun hubungan dengan klien dan menunjukkan nilai yang Kamu tawarkan. Jaga konsistensi, profesionalisme, dan keaslian dalam semua interaksi Kamu dengan klien dan dalam pemasaran Kamu. Melalui personal branding yang kuat, Kamu bisa membangun kepercayaan, menarik klien potensial, dan membedakan diri Kamu di pasar yang kompetitif sebagai freelancer.


Tidak ada komentar untuk "Cara Memulai Bisnis Freelancing Tahun 2023"