Widget HTML Atas

Cara Membuat Konten YouTube Yang Sukses Untuk Pemula

Cara membuat konten YouTube bagi pemula

Cara Membuat Konten YouTube Yang Sukses Untuk Pemula - Setiap pengguna internet yang ingin mencari informasi atau tutorial berbasis video, pastinya mereka akan berkunjung ke YouTube, karena YouTube ini sudah menjadi mesin pencarian kedua setelah Google. Saat ini YouTube memiliki lebih dari 1,9 miliar pengguna aktif bulanan dan mereka menonton satu miliar jam video setiap hari. 

Seorang konten kreator YouTube teratas bisa menghasilkan ratusan - bahkan ribuan - dolar sehari. Tetapi permasalahanya, mereka-mereka yang sukses dan berhasil mendapatkan uang dari YouTube masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pengguna maupun konten kreator pemula yang mencoba peruntungan melalui YouTube, dan ketidak berhasilan mereka terkait dengan bagaimana cara membuat konten video.

Lalu bagaimana cara menjadi YouTuber yang sukses?. Pada postingan kali ini saya akan membagikan teknik dari beberapa YouTuber teratas yang menunjukkan secara tepat apa yang harus (dan tidak harus) Kamu lakukan untuk pembuatan konten YouTube.

Langkah 1: Tentukan Tujuan Channel YouTube Kamu

Hal pertama yang perlu Kamu lakukan adalah menetapkan beberapa ekspektasi untuk channel YouTube Kamu. Salah satu dari pondasi strategi konten yang sukses adalah dengan memiliki tujuan apa yang ingin dicapai, bukan hanya sekedar membuat konten secara acak.

Tujuan-tujuan tersebut adalah sesutu yang mungkin bisa dijadikan sebagai resolusi Kamu untuk lebih serius atau fokus dalam megembangkan channel YouTube Kamu, misalkan:

  • mengundurkan diri dari pekerjaan Kamu untuk menjadi YouTuber full-time

  • menciptakan sumber pendapatan tambahan menggunakan YouTube

  • menerbitkan video berkualitas tinggi secara konsisten tahun ini

  • membuat lebih banyak karya eksperimental

  • menghasilkan uang di luar AdSense

  • bekerja sama dengan YouTuber lain

Atau apapun itu yang Kamu inginkan, tergantung pada dimana Kamu saat ini memulai membangun perjalanan Channel YouTube Kamu. Kamu harus tanyakan pada diri sendiri tentang hal-hal berikut ini:

  • apa yang ingin Kamu dapatkan dari channel YouTube dan kontenmu?

  • bagaimana kesuksesan itu terlihat bagi Kamu dan channel YouTubemu?

  • bagaimana cara Kamu menghasilkan uang dengan konten ini di luar YouTube saja?

Hal tersbeut datas perlu Kamu lakukan untuk memahami dengan lebih baik tentang apa yang Kamu inginkan dari channel YouTube yang Kamu bangun dan bagaimana Kamu bisa mencapainya. Kemudian, tetapkan benchmark spesifik untuk dicapai setiap tahun sehingga Kamu memiliki jadwal yang jelas. Ingat, tujuan Kamu harus realistis dan dapat dicapai. Jika Kamu ingin belajar lebih lanjut tentang cara mengembangkan channel YouTube Kamu, cek panduan di bawah ini:

Langkah 2: Riset Target Audiens Kamu

Setelah Kamu memiliki tujuan yang jelas, Kamu perlu memahami siapa yang akan menjadi target Kamu. Dengan melakukan riset ini akan membantu Kamu menghasilkan konten yang lebih baik yang lebih sesuai dengan apa yang ingin dilihat oleh audiens Kamu.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus Kamu ketahui tentang audiens yang akan menjadi target Kamu dalam pengembangan channel YouTube. Terdapat 4 hal utama yang perlu Kamu ketahui:

  • Demografis: jenis kelamin, usia, dan tempat tinggal geografis audiens Kamu. Ini akan membantu Kamu dalam menentukan bahasa dan gaya yang perlu Kamu gunakan untuk menjangkau mereka dengan tepat.

  • Psikografis: ini adalah ciri-ciri yang mendorong perilaku audiens Kamu seperti motivasi, nilai-nilai, gaya hidup, kekhawatiran, dan aspirasi. Ini juga membantu Kamu memahami bagaimana cara terhubung dengan audiens Kamu secara emosional.

  • Perilaku online: ini adalah jenis konten dan media yang dikonsumsi audiens Kamu untuk hiburan, kanal yang mereka ikuti, platform media sosial apa yang mereka gunakan, dan berapa lama mereka menghabiskan waktu di sana. Ini memberikan insight tentang bagaimana audiens Kamu berinteraksi dengan konten online dan bagaimana Kamu dapat menghadapinya.

  • Perilaku offline: perilaku pembelian audiens Kamu, kebiasaan, hobi, status pekerjaan saat ini, dan di mana mereka suka menghabiskan waktu. Ini juga akan memberikan insight tentang bagaimana cara terhubung secara emosional dengan audiens Kamu.

Perlu dicatat bahwa hampir semua hal ini akan membutuhkan banyak spekulasi dari pemahaman Kamu  tentang niche yang sedang Kamu jalani. Dari waktu ke waktu, seiring Kamu mulai mengenal audiens Kamu dan reaksi mereka terhadap konten Kamu lebih dalam, Kamu bisa menyempurnakan overview audiens target Kamu berdasarkan apa yang Kamu pelajari tentang mereka. 

Pastikan untuk mengevaluasi asumsi Kamu tentang audiens target Kamu secara teratur. Kamu juga bisa memanfaatkan audiens yang telah Kamu bangun di platform lain untuk mendapatkan informasi langsung dari mereka!. Sebagai contoh, Kamu bisa melakukan polling audiens Kamu di LinkedIn, Twitter, dan Facebook. Kamu juga bisa menggunakan Stiker Pertanyaan di Instagram.

Jika Kamu telah memilih audiens dan Kamu tahu apa yang ingin mereka lihat, Kamu siap untuk sukses. Kamu harus memulai dengan memilih siapa audiens yang akan paling terpengaruh oleh konten Kamu. Selanjutnya seiring dengan berjalanya waktu ketika Kamu sudah mulai mengenal audiens Kamu, Kamu bisa menyempurnakan persona pelanggan berdasarkan apa yang Kamu pelajari tentang mereka.

Langkah 3: Riset Pesaing

Sekarang saatnya Kamu melihat apa yang dilakukan pesaing Kamu setelah Kamu tahu apa yang ingin dilihat audiens sasaran Kamu. Ini akan membantu Kamu dalam menemukan ide-ide untuk jenis konten yang seharusnya Kamu produksi. Mulailah dengan melakukan riset terhadap kanal YouTube pesaing di niche Kamu.

Pelajari kanal-kanal YouTube yang memiliki niche yang serupa dengan kanal YouTube Kamu, lihat apa yang mereka lakukan pada kanal-kanal tersebut dan catat. Ini berarti Kamu harus melakukan hal berikut:

  • Menonton video di niche konten Kamu: catat tipe video apa (misalnya tutorial, panjang atau pendek, dll.) yang dibuat oleh para pencipta di niche Kamu.

  • Berlangganan ke kanal pesaing: catat seberapa sering para pencipta menghasilkan konten baru.

  • Menyelami bagian komentar: baca komentar di video pesaing. Lihat bagaimana orang meninjau konten yang ada di ruang Kamu dan apa yang kurang dari para content creator yang ada, catat apa yang bisa Kamu lakukan dengan lebih baik.

  • Melihat jumlah tayangan video pesaing: lihat tipe video apa yang mendapatkan tayangan dan interaksi tinggi (pikirkan seperti halnya mencari penyanyi populer).

Setelah Kamu melakukannya, Kamu bisa mulai menciptakan ide-ide berbeda tentang topik yang ingin Kamu buat video-videonya!. Ada sebagian yang berpendapat bahwa dalam membangun sebuah konten YouTube sebaiknya harus satu niche atau topik terkait yang akan dijadikan pembahasan pada kanal YouTube yang Kamu kelola.

Jenis-jenis konten YouTube apa saja yang paling banyak diminati oleh penonton atau viewer. Untuk itu sangat di sarankan agar Kamu membuat konten campuran dari berbagai jenis konten seperti berikut ini:

  • video tutorial atau panduan

  • video reaksi

  • siaran langsung

  • video pendapat

Jenis-jenis konten tersebut diatas yang bisa membantu menjaga penonton Kamu terlibat dan memposisika Kamu sebagai ahli di bidang atau topik (niche) yang Kamu sajikan. Sangat disarankan bagi pemula untuk membuat konten setidaknya 20 ide video.

Langkah 4: Merancang Konten

Sekarang saatnya Kamu membuat kalender konten (schedulling). Ini berupa jadwal publikasi konten tentang apa, kapan, dan seberapa sering Kamu nantinya akan mengunggah konten video secara online. Pilihlah 10 ide dari Langkah 3 diatas, lalu buat kalender publikasinya. Jadi, jika salah satu tujuan Kamu dalam mempublikasikan lebih konsisten, Kamu bisa memilih hari dalam seminggu (misalnya Kamis) dan jadikan itu hari publikasi Kamu.

Ini merupakan teknik pemasaran YouTube yang akan membuat penonton Kamu lebih semangat menonton konten video Kamu. Dengan memiliki rencana juga akan membantu Kamu mengorganisir konten video Kamu. Kamu bisa melihat video apa yang cocok sebagai end-screens di video lain, dan set video apa yang bisa masuk dalam daftar putar atau playlist yang sama.

Hal ini akan sangat berguna ketika datang ke retensi audiens karena Kamu bisa mengarahkan penonton ke video lain yang bermanfaat yang Kamu miliki dan menyimpan mereka di kanal Kamu lebih lama lagi. Kamu juga harus memperhatikan bahwa meskipun memiliki rencana adalah hal yang baik, namun sadari bahwa akan ada hal-hal lain yang pasti akan berubah.

Mungkin ada berita industri yang perlu Kamu bahas dalam konten Kamu, atau Kamu coba menemukan ide yang lebih baik saat minggu-minggu berlalu. Tidak masalah, terlepas dari apapun itu, Kamu harus bisa shifting.

Jika Kamu memiliki perencanan yang baik, maka hal tersebut cukup efektif untuk membantu Kamu tetap fokus, meskipun ada hal-hal yang berubah. Bagian dari strategi pemasaran konten Kamu harus melihat bagaimana setiap video bisa membantu Kamu mencapai tujuan umum Kamu. (Ingatlah apa yang Kamu tetapkan pada Langkah 1 diatas)

Sebagai contoh, jika salah satu tujuan Kamu adalah untuk menghasilkan lebih banyak uang di luar iklan YouTube, Kamu bisa membuat video yang secara khusus ditujukan untuk program afiliasi yang Kamu ikuti. Sangat disarankan bagi Kamu sebagai seorang konten kreator agar mengetahui pilihan monetisasi apa yang ingin Kamu hasilkan dari  konten-konten Kamu.

Dan jika Kamu ingin menjadi konten kreator full-time, maka Kamu perlu untuk melihat di luar iklan video. Jadi, pastikan untuk mempertimbangkan pilihan lain yang bisa membantu Kamu dalam penggunaan platformYouTube sebagai sumber penghasilan. Apa saja sumber penghasilan YouTube di luar dari iklan YouTube itu sendiri?. Berikut adalah diantaranya:
  •     Tautan afiliasi.
  •     Menjual merchandise fisik.
  •     Menjual barang digital (seperti akses ke podcast  Kamu atau berlangganan web).
  •     Kerja sama merek (endorse)

Kamu perlu memiliki pemahaman yang jelas terkait pilihan monetisasi apa yang memungkinkan bagi konten Kamu. Kamu jangan hanya puas dengan mengandalkan pendapatan dari AdSense. Cari tahu semua pilihan yang bisa mennghasilkan, selanjutnya Kamu tentukan apa yang bisa Kamu lakukan untuk menghasilkan pendapatan dari konten yang Kamu buat.

Langkah 5: Lakukan Rencana Kamu

Saatnya sekarang Kamu menjalankan ide-ide yang sudah Kamu miliki, dengan cara  melakukan breakdown sistem produksi video yang sempurna menjadi 4 langkah:

1. Gunakan Thumbnail dan Judul Video yang Dioptimalkan untuk Pencarian

Setelah Kamu memiliki topik yang terstruktur, kini saatnya Kamu untuk membuat thumbnail dan judul yang menarik. Kamu perlu memastikan bahwa dari ide-ide yang Kamu pilih, Kamu bisa membuat thumbnail dan judul yang menurut Kamu cukup menarik untuk mendapatkan klik. 

Ini penting untuk Kamu lakukan, karena ini merupakan titik kontak pertama Kamu dengan penonton. maka dari itu Kamu harus bisa memanfaatkannya agar bisa menangkap perhatian penonton.

Buat Custom Video Thumbnails

Melalui thumbnail custom ini bisa membantu meningkatkan klik video Kamu. Artinya, jika thumbnail video Kamu menarik dan menyenangkan, maka pada saat orang menemuinya mereka akan mengklik video Kamu.

YouTube memungkinkan bagi Kamu untuk mengganti thumbnail setelah video Kamu di upload. Jadi, strategi pemasaran video yang baik adalah dengan membuat 2-3 thumbnail untuk semua ide konten Kamu. Dengan demikian, Kamu memiliki pilihan lain untuk mengujinya dan melihat kira-kira video mana yang bisa mendapatkan interaksi terbanyak.

Thumbnail yang baik adalah thumbnail yang setidaknya harus memiliki:

  • Gambar yang jelas: secara visual menunjukkan bahwa thumbnail tersebut bisa menjawab pertanyaan pencari.
  • Teks dasar: jadikan menarik, singkat, dan sertakan kata kunci atau keyword video Kamu untuk membantu mengoptimalkannya pada mesin pencari YouTube.
  • Warna-warna yang hidup: jadikan thumbnial yang Kamu buat lebih estetik menyenangkan dengan menampilkan warna-warna yang menonjol terhadap latar belakang YouTube, dan pastikan warna merek Kamu konsisten.
  • Wajah yang emosional: orang tertarik pada orang lain, jadi, kalo usahakan menggunakan wajah yang menggambarkan emosi yang kuat.
  • Unsur kepenasaran: susun minat penonton Kamu, tanpa memberikan terlalu banyak konten Kamu.

Berikut ini adalah contoh thumbnail di salah satu kanal YouTube :

cara membuat konten youtube

Kamu bisa melihat penggunaan warna brand dari kanal UScreen dengan konsisten, warna tersebut terlihat mencolok terhadap latar belakang abu-abu YouTube ini memperkuat branding Uscreen. USceen juga menggunakan campuran grafis, kata kunci, dan wajah dengan ekspresi yang serius. Ini akan meningkatkan pesan dan kinerja video. 

Gunakan Judul Video yang mengandung Kata Kunci (keyword).

Dikarenakan judul video merupakan caption atau teks yang pertama kali dilihat oleh pemirsaKamu, maka Kamu perlu memperhatikan hal-hal berikut, agar konten video Kamu bisa mendapatan banyak atensi dari penonton. Berikut adalah-adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan judul atau caption:

  • Judul diusahakan pendek dan menarik
  • Judul harus sesuai dengan konten (bukan clickbait)
  • Judul harus menngandung kata kunci yang relevan untuk optimisasi mesin pencari (SEO)

Ketiga point penting tersebut diatas, mempunyai peran vital dalam menentukan views dan untuk memberikan kesempatan terbaik untuk konten video yang Kamu buat agar muncul di depan audiens baru.

Bagaimana penempatan kata kunci yang tepat untuk digunakan saat memulai menggunakan kata kunci tersebut untuk sebuah judul (dan deskripsi video)?. Kamu bisa menempatkan kata kunci tersebut dengan cara:  

  • Lihat kata kunci apa yang digunakan oleh pesaing konten Kamu untuk menandai, memberi judul, dan menjelaskan video mereka.

  • Pahami solusi apa yang bisa Kamu selesaikan melalui konten video yang Kamu buat, bagi para pencari informasi di YouTube.

Sebagai salah satu contoh, jika Kamu melihat kanal YouTube Kesehatan & Fitness Uscreen sendiri, Kamu bisa melihat bahwa judul video tersebut sagat jelas, mencakup kata kunci yang relevan untuk audiens sasaran mereka, dan di konten tersebut dengan jelas memberitahu pemirsa tentang sesuatu yang dibahasa dalam video:

cara membuat konten YouTube



Buat 6 sampai 8 judul video dan sampaikan kepada para penasihat terpercaya untuk melihat judul mana yang paling menarik.

2. Susun Video Kamu Dan Tulis Naskah

Saatnya Kamu sekarang untuk lebih fokus terhadap konten video. Apakah Kamu lebih suka menyusun di kertas atau di komputer, Kamu harus memiliki ide yang kuat tentang alur dari konten video Kamu. Hal ini akan bisa membuat Kamu berpikir tentang frame yang berbeda yang ingin Kamu buat, dan menentukan penggunaan properti apa yang sekiranya Kamu butuhkan sebelum pembuatan film.

Setelah Kamu menyusun video, selanjutnya mulailah menulis naskah. Disini disarankan bagi Kamu untuk melakukan produksi dan pembuatan film lebih lancar dan efisien. Mungkin saja ada beberapa video bisa bekerja lebih baik tanpa menggunakan naskah, seperti video reaksi misalnya. Jika memang itu yang akan Kamu lakukan, maka Kamu bisa langsung ke langkah berikutnya.

3. Film, Edit, Dan Tinjau Video Kamu

Setelah semua proses pekerjaan persiapan yang selesai, saatnya Kamu untuk memfilm dan mengedit video Kamu!. Sekarang adalah saatnya bagi Kamu untuk menyatukan semuanya, membersihkan kesalahan apa saja yang telah Kamu buat saat merekam, dan membuat video Kamu siap untuk di upload ke YouTube. Ingat, jika Kamu sudah sampai pada bagian proses ini dan Kamu menemukan ada sesuatu yang hilang atau bisa dilakukan dengan cara yang berbeda, itu tidak masalah.

Melakukan Reshoots video, mungkin akan terasa sangat menyebalkan, Jadi akan lebih baik untuk pengambilan kembali video dan melakukannya benar daripada Kamu harus puas dengan mediokritas.

Jika salah satu tujuan membangun kanal YouTube Kamu adalah untuk membuat video berkualitas tinggi, maka Kamu harus mengeluarkan banyak waktu untuk mengedit. Proses pengeditan video ini sangat penting dilakukan untuk:

  • Menyusun clip dalam urutan yang tepat.
  • Menambahkan suara-over jika perlu dan menyinkronisasikannya dengan video.
  • Menghapus footage yang tidak perlu, bloopers, atau jeda aneh.
  • Menambahkan intro dan/atau outro (tapi gunakan secara strategis karena ini dapat menurunkan retensi penonton).
  • Menambahkan potongan dan transisi (misalnya B-roll, GIF, grafis, tangkapan layar, potongan audio yang tepat

Melakukan hal-hal tersebut akan memberikan banyak nilai untuk konten video YouTube Kamu, dan itu bisa digunakan untuk setiap jenis video yang ingin Kamu buat. Juga sangat penting untuk mendapatkan masukan tentang bagaimana prose pengeditan Kamu dari para master.

4.     Publikasikan di YouTube

Setelah Kamu menyelesaikan 3 langkah tersebut diatas, Sampailah pada akhirnya Kamu untuk mempublikasikan video Kamu!. Pastikan Kamu mengaktifkan teks tersembunyi saat mengunggah video YouTube Kamu karena Kamu ingin video Kamu bisa bisa diakses (Kamu juga bisa menambahkannya secara manual pada langkah editing). Untuk mengantisipasi bagaimana performa video tersebut dalam 24 jam berikutnya dan untuk melihat apakah Kamu perlu memanggil salah satu pengganti thumbnail Kamu atau tidak.

Perlu Kamu ketahui bahwa 75% dari tayangan di YouTube itu berasal dari video yang direkomendasikan atau disarankan. Untuk itu ikutilah algoritma YouTube agar video Kamu ditonton dengan cara organik. Kamu bisa melakukannya dengan cara membuat konten yang dengan thumbnail yang luar biasa. 

Thumbnail dan judul adalah langkah pertama. Mr.Beast dikenal melakukan ini dan jika dia tidak bisa menemukan thumbnail atau judul video yang dia tahu akan mendapatkan klik, maka dia akan melanjutkan pembuatan thumbnail; sekalipun itu adalah topik yang luar biasa. Alasannya, jika Kamu tidak bisa membuat orang cukup tertarik untuk mengklik dan menonton video Kamu, maka Kamu tidak akan mendapatkan tayangan.

Langkah 6: Mengubah kembali video Youtube Kamu untuk berbagai Media Sosial

Ketika Kamu mengunggah video baru di kanal YouTube Kamu, pertimbangkan untuk mengubah ulang video tersebut agar bisa diaksesn diberbagai platform media sosial Kamu. Ini adalah cara yang trebaik untuk mempromosikan kanal YouTube Kamu kembali, mendapatkan lebih banyak orang yang menonton video Kamu, dan mengelola komunitas yang mungkin Kamu miliki di platform lain. 

Berikut adalah cara yang bisa Kamu lakukan:

  1.  Pilih platform media sosial Kamu: catat di mana pesaing Kamu lainnya mengunggah konten (misalnya LinkedIn, TikTok, dll.) dan pastikan Kamu juga ada di sana. Facebook atau Instagram adalah pilihan yang aman untuk memulai.

  2. Lakukan analisis pesaing media sosial: setelah Kamu menemukan pesaing Kamu di media sosial, lihat apa yang mereka bagikan, waktu mereka mengunggah, dan tingkat partisipasi mereka. Ini akan memberi Kamu ide yang baik tentang jenis konten yang ingin diinteraksi oleh audiens Kamu.

  3. Cari kesempatan untuk mengubah ulang: lihat apa yang bernilai atau bisa di bagikan dari video YouTube Kamu, dan cari cara yang berbeda untuk mempresentasikannya. Kamu bisa menyajikan ide yang sama dalam berbagai cara seperti posting berbasis teks, potongan video, dan lainnya.

Pastikan juga agar Kamu menyertakan Call To Action atau panggilan tindakan di konten media sosial Kamu agar bisa mengarahkan pemirsa ke saluran YouTube Kamu. Tujuan Kamu melakukan ini adalah untuk membuat orang merasa sangat senang dengan konten Kamu sehingga mereka ingin menonton versi video yang lenih lengkap di kana YouTube Kamu.

Apapun yang Kamu lakukan untuk mempromosikan konten Kamu harus benar-benar bisa memiliki nilai manfaat bagi orang lain.

Langkah 7: Evaluasi dan Sesuaikan Strategi YouTube Kamu

Setelah Kamu mempublikasikan video Kamu, selanjutnya Kamu harus melakukan follow up dan memantau bagaimana performa mereka. Melakukan analisis YouTube akan menjadi teman terbaik Kamu dalam proses ini, dan Kamu harus mempelajarinya dengan mendalam setidaknya ini Kamu lakukan selama dua kali dalam sebulan.

Youtube Analisis
 

Meskipun analisis YouTube mungkin terlihat menakutkan pada pandangan pertama, berikut adalah beberapa metrik yang harus Kamu fokuskan:

  • Impressions: berapa kali thumbnail Kamu ditampilkan kepada orang.

  • Click-through rate (CTR): persentase thumbnail impressions yang berubah menjadi tampilan.

  • Watch time: total waktu yang dihabiskan pemirsa untuk menonton konten video Kamu.

  • Average view duration: rata-rata menit yang dihabiskan per tampilan untuk video dan rentang tanggal yang dipilih.

  • Average percentage viewed: persentase rata-rata video yang ditonton audiens Kamu per tampilan.

  • Sumber traffic: bagaimana pemirsa menemukan konten video Kamu di YouTube.

Metrik yang Kamu dapatkan dengan analisis YouTube akan memberi tahu Kamu tentang bagaimana performa kanal YouTube secara keseluruhan dan bagaimana performa video individual, keduanya akan membantu Kamu melihat apa yang perlu Kamu lakukan untuk mencapai tujuan Kamu.

Penutup

Itulah cara dan langkah yang mungkin bisa mengantarkan Kamu menjadi seoranng konten kreator YouTube yang sukses. Pada uraian postingan tersebut diatas, dapat diintisarikan langkah-langkahnya melalui 7 tahapan sebagai berikut:

  • Tentukan tujuan kanal YouTube Kamu.

  • Riset audiens target Kamu.

  • Riset pesaing Kamu.

  • Rencanakan konten Kamu.

  • Buat sistem produksi.

  • Gunakan ulang video YouTube Kamu untuk platform media sosial lainnya.

  • Evaluasi dan sesuaikan strategi YouTube Kamu.

Semoga postingan ini bisa bermanfaat bagi Kamu agar bisa menciptakan strategi konten yang dapat bertahan dan berdampak bagi kanal YouTube Kamu.

Tidak ada komentar untuk "Cara Membuat Konten YouTube Yang Sukses Untuk Pemula "