Widget HTML Atas

Cara Menghilangkan Rasa Malas Saat Menulis

Cara menghilangkan rasa malas saat menulis

Cara menghilangkan rasa malas saat menulis - Musuh terberat bagi seorag penulis adalah rasa malas, yups..!, rasa malas pastinya hampir dirasakan oleh semua orang, apapun itu profesinya, bukan hanya pada seorang penulis saja. Lalu bagaimana mengatasi rasa malas pada saat kita harus menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang harus kita selesaikan?. 

Sebelum anda melakukan tindakan untuk menghilangkan rasa malas saat menulis yang mengganggu anda ketika anda harus melakukan pekerjaan, dalam hal ini adalah pekerjaan menulis, terlebih dahulu anda harus mengetahui apa penyebab anda malas untuk menulis?, hal-hal berikut ini mungkin hampir sebagian menjadi faktor penyebab anda malas untuk menulis, yaitu: 

  1. Takut tulisan anda tidak ada yang membacanya
  2. Khawatir apakah tulisan anda masuk akal atau tidak?
  3. Takut apa yang anda tulis tidak memberikan solusi buat pembaca
  4. Minder karena anda bukan siapa-siapa
  5. Apakah tulisan anda akan memberikan dampak buat orang lain atau tidak?
Perasaan tersebut diatas merupakan racun yang akan mematikan semangat anda dalam menulis, dan yakinlah anda tidak akan pernah bertindak jika anda tidak memaksakan diri untuk menghancurkan itu semua, karena dengan diam tanpa tindakan anda untuk melawan perasaan tersebut, otomatis anda telah mengizinkan kemalasan itu untuk membunuh kreatifitas anda. Lalu apa yang harus ada lakukan untuk mengatasi itu semua.

#1 Hadapi dan Lawan Faktor Penghambat

Langkah pertama yang harus anda lakukan pastinya anda harus menghadapi rasa malas itu sendiri, dan itu pastinya jangan anda hindari, segera setelah anda mengetahui faktor yang menjadikan anda malas menulis seperti 5 hal tersebut diatas anda buang jauh-jauh racun tersebut dari diri anda, abaikan dan jangan beri kesempatan perasan takut tersebut muncul. 

Jika anda merasa takut tulisan anda tidak disukai, maka anda harus berkaca pada penulis-penulis yang sudah terkenal sekalipun tidak semua orang menyukai buku-bukunya atau tulisan-tulisanya, Sekelas Andrea Hirata, Pidi Baiq, Tere Liye, Dewi Lestari, Asma Nadia dan Raditya Dika pun juga tetap ada saja tidak suka dengan karya dan tulisanya namun apakah mereka berhenti menulis untuk menciptakan karya?, tentu tidak. Jadi buat apa anda memperdulikan itu semua.

Hidup ini adalah proses belajar dan untuk mencapai tingkat expert pastinya harus dilakukan dengan proses dan tahapan, dan anda tentu juga akan belajar bagaimana menulis lebih baik dari waktu kewaktu, setiap proses dan tahapan akan membuat anda bangkit sampai anda bisa meningktakan skill dan Teknik menulis anda.

#2 Buang Alasan Apapun yang Membuat anda Menunda Untuk Menulis

Pada saat anda sedang fokus menyelesaikan pekerjaan menulis, terkadang akan muncul sesuatu yang receh yang sebelumnya tidak terlintas didalam benak anda namun saat fokus anda menulis sesuatu itupun tiba-tiba muncul dan seolah itu adalah prioritas utama yang tidak seharusnya anda kerjakan, anda harus bisa membedakan mana prioritas dan mana yang bukan. Mungkin saja pada saat anda sedang menulis, kemudian anda butuh referensi penulisan, nah pada saat and baca-baca referensi tersebut, anda terlalu terbawa oleh tema sehingga anda keasyikan membaca referensi tersebut yang pada akhirnya menciptakan kepenasaran anda untuk mengetahui lebih dalam lagi sehingga prioritas anda bukan lagi menulis namun justri membaca.

Untuk mengatasi hal tersebut anda benar-benar harus membuat skala prioritas dan timeline untuk menyelesaikan masing-masing tema tulisan yang akan anda angkat atau anda publish kedalam blog atau website yang anda Kelola. Buang alasan dibenak anda yang membuat anda malas untuk menulis. Mempertanyakan dengan sejujurnya pada diri anda tentang bagaimana menjadi seorang penulis yang sukses itu akan memberikan jalan yang benar sehingga pada akhirnya anda akan menyadari bahwa jika anda ingin mejadi seorang penulis yang berhasil adalah denngan tidak membudayakan menunda untuk menulis.

#3 Jangan Membuang Waktu

Membuang-buang waktu adalah musuh terbesar bagi seorang penulis, apalagi saat sekarang era sosial media begitu lekat dengan kehidupan manusia modern, hampir tiap jam sekali kita melihat berbagai platform social media kita, baik itu WatsApp, facebook, twitter maupun Instagram untuk update status atau hanya sekedar kepoin status teman atau netizen lainnya, tentunya hal ini akan sangat membuang-buang waktu jika kita tidak bisa bijak dalam menggunakan media sosial kita.

Media sosial sejatinya diciptakan memang bukan untuk mengurangi produktifitas kita, banyak hal bermanfaat yang bisa kita ambil dari keberadaan sosial media tersebut, dan sebagai seorang penulis tentunya keberadaan media sosial akan sangat membantu saat kita mempromosikan atau mempublikasikan tulisan-tulisan kita. Namun demikian disisi lain media sosial juga bisa menghancurkan kreatifitas kita dengan aktifitas yang tidak produktif dan kurang bijaknya kita dalam menggunakan media sosial tersebut.

Penggunaan media sosial yang tidak bijak dan berlebihan diluar kewajaran dari profesi kita tentunya itu dapat membuang-buang waktu, dimana jika waktu untuk bermedia sosial kita gunakan bisa lebih produktif lagi untuk menulis dan mencari ide-ide atau gagasan yang fresh yang bisa anda potensikan ketimbang harus kepoin atau mengintip sosial media orang lain. Wasting Time bukan hanya pada penggunaan media sosial saja, intinya penggunaan waktu yang kurang produktif itu adalah sesuatu yang merugikan bagi penulis.

#4 Buat Tempat Untuk Menciptakan Suasana Yang Nyaman Dalam Menulis

Pernahkah Anda mencoba menulis di tempat tidur sebelum waktu tidur, di sofa, atau di kereta? Laptop adalah hal yang hebat - Anda dapat menulis di mana saja, tetapi Anda harus membuat tempat khusus untuk menulis. Satu tempat yang dapat Anda sesuaikan untuk tulisan anda, Satu tempat di mana Anda akan merasa sedang mengerjakan sesuatu yang penting. Satu tempat untuk mengingatkan anda bahwa sesuatu yang luar biasa sedang kerjakan. 

Satu tempat yang akan menginspirasi anda dan menjadikan anda sebagai penulis yang hebat. Pada titik ini, otak anda harus memberi tahu diri anda: "Ya – SAYA SEORANG PENULIS DAN SAYA AKAN MENULIS SEKARANG!" Saat anda duduk, anda harus meninggalkan kemalasan dan keraguan Anda. Carilah dan temukan tempat-tempat yang bisa memberikan konsentasi penuh yang bisa menggali insiprasi anda, anda bisa menemukanya dirumah, dikantor, dicafe ataupun dalam perjalanan anda sekalipun. 

#5 Tentukan Tujuan Kecil Terlebih Dahulu Jangan Yang terbesar

Banyak penulis ingin meraih tujuan mereka dengan target dapat menulis 30.000 kata dalam seminggu. Namun sayangnya, 90% dari mereka hanya akan putus asa dengan tujuan ini. Dalam jangka panjang, hal itu hampir mustahil. Jika Anda ingin menulis 30.000 kata setiap minggu (itulah yang saya maksudkan setiap minggu), Anda harus menyadari da realistis. Hal ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa, namun jika Anda tidak berhasil mencapai tujuan tersebut, hal tersebut hanya akan membuat anda putus asa. 

Reaslistinya, penulis seharusnya lebih menyukai tujuan yang lebih kecil yang dapat dicapai dalam jangka panjang. Misalnya, menulis 1000 kata sehari. Ingatlah bahwa ketika Anda mengerjakan sesuatu yang kecil setiap hari, itu akan menjadi besar. Tidak harus besar sekarang. Anda akan merasa lebih mudah menulis jika Anda menyadari bahwa hari ini anda harus menulis 1.000 kata dan bukan 10.000 kata hari ini.

#6 Berikan Penghargaan Pada Diri Anda Sendiri

Siapa yang tidak suka hadiah atau penghargaan? Secara naluriah, orang akan bekerja lebih keras jika mengetahui akan mendapat hadiah untuk pekerjaan yang baik. Apapun bentuk penghargaanya, baik instentif atau bonus, hadiah Cokelat, tiket bioskop, voucher belanja atau apapun itu. Saya yakin bahwa setiap orang ingin mendapatkan sesuatu sebagai hadiah atau penghargaan, bukan hanya untuk apa-apa. Misalnya, cobalah menulis 7.000 kata per minggu. Jika iya anda bisa mencapainya, maka anda akan mendapatkan reward yang telah Anda setel sebelumnya. Hadisa tidak harus spektakuler, karena hal itu bertujuan untuk sesuatu yang akan menambah sedikit kesenangan pada pekerjaan, motivasi, dan perasaan yang baik bagi anda karena dengan kesepian tidak akan memiliki kesempatan.

Itulah 6 Cara menghilangkan rasa malas pada saat kita harus menyelesaikan sebuah tulisan baik itu untuk menulis untuk konten blog yang kita kelola, ataupuan penulisan untuk buku baik itu ilmiah, ataupun fiksi. Mungkin anda punya ide lain atau cara lain dalam menghadapi rasa malas pada saat harus menulis, anda bisa berbagi disini dengan cara silakan tulis komentar dibawah artikel ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Penulis artikel juga merupakan admin dari Toko Bunga Bandung


1 komentar untuk "Cara Menghilangkan Rasa Malas Saat Menulis"

Posting Komentar